Steyr Puch Hafinger, mobil unik dan nyeleneh bahkan sampai saat ini. bagaimana tidak aneh dengan muka bak babi, kecil dan serba kotak. namun dalam desainnya begitu tangguh.
Mengusung 4x4 100 persen, kenapa saya sebut demikian. Karena mobil murni tidak memerlukan lagi differntial tambahan untuk mengunci roda yang selip apabila mobil miring kekiri atau kekanan, semua roda bisa aktif bekerja, sangat unik. Bagai mobil pertambangan UNIMOG namun dalam versi mini. segala medan bisa dilibas dan namun tentu dengan skill dan kondisi ban yang sesuai.
Dengan mesin 643cc air cooled mobil ini sudah cukup berkelana kehutan - hutan, dengan body yang ringan, hanya 600 kilogram.
Pernah suatu ketika pada tahun 1975an orang tua kami berburu kedaerah selatan jawa barat, mobil Steyr yang dibawa berburu terperosok kedalam kubangan lumpur, lalu dengan bantuan penduduk sebanyak 8 orang, mobil dengan enteng digotong keluar.
Jaman dulu Winch memang barang yang langka, jadi hanya bantuan orang -orang atau kerbau yang digunakan untuk menderek.
,,,kembali ke laptop.
Pada tahun 1962 Presiden Soekarno berkunjung ke Graz, kota kelahiran Steyr di Austria.
Mencoba ketangguhan mobil mini namun maxi ini, Akhirnya Presiden memutuskan memesan 1.500 unit dalam bentuk utuh, lalu memesan 500 unit dalam bentuk spare part.
Karena cukup banyaknya order yang dipesan, membuat pihak Steyr menerbitkan buku manual dalam bahasa indonesia, begitu pula name plate yang tertera pada kabin mobilnya,,,sayang ngga ada dalam bahasa sunda ya? hehehe, mungkin agak susah menerjemahkannya.
Lalu pihak perkebunan tertarik dengan mobil ini, yang akhirnya memesan juga sebanyak 200 unit pada tahun 1970, nah inilah seri yang bisa dibilang langka. karena mobil buatan tahun 1970 termasuk kedalam seri II, dengan 5 perseneling maju dan 1 mundur. Sehingga membuat kemampuan mobil lebih baik, Apabila menggunakan gigi 1 dengan opsi 4x4 berfungsi maka mobil akan berjalan sangat perlahan namun mengigit, dalam bahasa otomotif biasa disebut gigi siput, seperti siput yang berjalan pelan namun pasti, mau ada tanjakan, turunan atau tegakan lurus, siput tetep berjalan.
Presiden Soekarno turun dari kabin mobil setelah mencobanya di Graz, Autria.
Senyum kepuasan mengambang diraut mukanya, mungkin yang terpikir saat itu,,,wah hebat ini mobil, sepertinya cocok nih buat operasi pertempuran, selain kecil dan ringan, sangat cocok untuk menembus medan berat dilapangan.
Akhirnya kedatangan mobil Steyr pada tahun 1962 ditest